26 Desember 2012

Anak Korban Bullying Lebih Lega Bila Cerita ke Orangtuanya

2 penemuan baru menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki alergi makanan atau kelebihan berat badan sangat mungkin untuk menjadi target bullying teman-temannya.
Tidak mengherankan bila para peneliti juga menemukan target bullying lebih tertekan dan cemas serta memiliki kualitas hidup yang lebih buruk secara umum jika dibandingkan dengan orang yang tidak menjadi target bullying.

Bullying sendiri telah menjadi kekhawatiran di kalangan orangtua, dokter, dan pengelola sekolah karena penelitian dan berita selalu menghubungkan bullying dan cyberbullying, dengan depresi dan bunuh diri.
"Telah ada pergeseran dan orang lebih menyadari bahwa bullying memiliki konsekuensi nyata. Ini bukan sesuatu lelucon yang lucu," kata kepala pediatri umum di Rumah Sakit Anak Boston, Dr Mark Schuster, seperti dilansir reuters, Rabu (26/12/2012)
Studi menunjukkan antara satu dari sepuluh dan satu dari tiga anak-anak dan remaja sering menjadi target bullying. Namun, angka-angka ini berbeda di setiap daerahnya.
Temuan baru datang daru dua studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics.
Dr Eyal Shemesh dari Mount Sinai Medical Center di New York bersama rekan-rekannya mengamati sebanyak 251 anak-anak yang ada di klinik alergi bersama kedua orangtuanyanya. Anak-anak dari usia 8 dan 17 didiagnosa alergi terhadap makanan.
Lebih dari 45 persen anak-anak tersebut mengatakan dia telah diintimidasi atau dilecehkan dengan alasan apa pun. Dan 32 persen melaporkan ditindas karena alergi yang dideritanya.
Namun alergi bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya pelecehan yang dilakukan oleh teman-temannya. Dalam studi lain, peneliti dari Yale University di New Haven Connecticut, menemukan bahwa hampir dua pertiga dari 361 remaja terdaftar dalam penurunan berat badan diintimidasi karena ukuran badannya.
Sebagian dari anak-anak tersebut mengakui sering menerima ejekan secara online, melalui pesan singkat, dan melalui email juga.
Para peneliti juga mengatakan bahwa hanya sekitar setengah dari orang tua mengetahui bahwa anak-anaknya yang alergi terhadap makanan sering diganggu oleh teman-temannya dan anak-anak cenderung lebih baik ketika keluarganya mengetahui terhadap masalah yang sedang dihadapinya.
Peneliti tersebut juga menambahkan orang tua harus membuat anak-anaknya merasa nyaman ketika anak-anaknya menjadi korban bullying di sekolah.
"Anak-anak membutuhkan orang tuanya untuk menjadi teman dalam situasi seperti ini. Orang tua harus dapat membantu anak-anaknya agar selalu merasa kuat," kata Eyal. (ADT/IGW)

0 komentar:

Posting Komentar